Gue akan menceritakan tentang
diri gue dulu.menurut temen-temen gue,dan keluarga gue, gua adalah orang yg
gampang bosen sm sesuatu,ya. Gue akui itu, gue gak akan betah /awet sm suatu
barang, gue akan mudah bosen sm dosen yg cara mengajarnya bener-bener datar,
gue akan cepat bosen sm cowok yg gak berpendirian, gue akui gue adalah cewek
yang masih “labil”.
rambut pendek |
Kelabilan gue ini juga
mempengaruhi gaya berpakaian dan gaya dandan gue. gue gak pernah bisa betah
dengan 1 model rambut dalam waktu yang cukup lama. Gue akan merubah gaya
berpakain gue dalam tempo 1 semester (5-6bulan), tapi ada saatnya juga gue cuek
sm 2 hal ini. Gue akan memakai baju yg “urakan”.
Rambut gue pun akan gue biarkan berantakan mirip rumput dikebun tetangga yg
gak terawat dan gak indah sama sekali. Yap,inilah gue.sisi positifnya adalah
gue termasuk org yg bisa menerima kritikan, kritikan yang gue terima disini
adalh kritikan yang membangun loh ya, bukan kritikan yang menjatuhkan,apalagi
menghina.
Pada intinya labil gue ini hanya
untuk beberapa hal saja kok guys, gue juga memiliki pendirian. Gue memiliki
prinsip hidup yang akan gue pertahankan sampe kapanpun, prinsip gue adalah gue
“anti” direndahkan apalagi kalau sampe seseorang menginjak-nginjak harga diri
gue, gue gak akan segan-segan untuk mendatangi dan mengajak berkelahi org
tersebut, karena gue slalu berprinsip bahwa manusia itu gak berhak merendahkan
manusia lain, semua manusia sama di mata Tuhan , walaupun elo anak konglomerat
yang kekayaannya ga akan habis 7 keturunan ,kedudukan lo sama pengemis dilampu
merah itu sama dimata Tuhan, yang membedakan hanyalah amal ibadah lo doang.
Amal ibadah itu gak bisa kita lihat
secara kasat mata ya guys, gak selamanya yang berjilbab itu lebih suci
dibanding yg memakai rok mini/hotpants
sekalipun. Kalau bahasa arabnya sih Habluminallah dan habluminanas yaitu
hubungan lo dengan sang pencipta serta hubungan lo dengan manusia. Gue gak
merasa paling benar disini, gue hanya gadis biasa yang selalu berusaha menjadi
lebih baik,dan menjaga agar harga diri gue diinjak-injak oleh orang-orang yang
sebenernya tidak lebih suci dr gue.
“jangan pernah biarkan org lain
menginjak-injak harga diri kamu” itulah kutipan nasehat dr (alm) kakek gue. gue
slalu menjadikan kata-katanya menjadi pedoman hidup gue, kakek gue mungkin
bukan ustad,bukan juga muslim yang baik,tp yg gue tau,kakek gue adalah orang
yang pantas gue banggakan , beliau adalah tipikal laki-laki yang bertanggung
jawab,dan sangat menyayangi anak cucunya.
Kenapa gue bilang bgitu? Krna gue
melihat betul perjuangan kakek gue, kakek gue akan slalu membantu anak-anaknya
untuk hidup mapan, membantu baik scara moril dan materil,even anak-anaknya sering melukai perasaan beliau, gue inget banget
ketika kakek gue sakit keras, tepatnya sakit jantung saat itu,salah satu anak
laki2 kakek gue gak menjenguk sama skali, bukan bantuan uang untuk pengobatan
kakek gue yg beliau butuhkan, tapi dukungan moril. Padahal, setau gue, rumah yg
ditempati om gue 75% adalah bantuan dr kakek gue, termasuk tanahtempat om gue
mendirikan rumah .gue masih sangat kecil saat itu, tapi gue mengerti betul
perasaan kakek gue,tanpa bisa marah, beliau hanya bisa menghapus air mata yg
mulai menetes saat itu.
Kakek gue selalu
berpesan bgini : “cukup tak kokop,tak
raup nang awakku dewe”, yang berarti cuku aku rasa,cukup aku terima di
diriku sendiri, pesan ini bermakna dalam sekali guys, pesan ini mengisyaratkan
bahwa kakek gue gak pengen anak cucunya tidak bernasib seperti beliau. Tidak
salah jalan seperti beliau. Gue sayang banget sm kakek gue ini L. Andai
kakek gue masih hidup,gue akan slalu berusaha membahagiakan beliau,akan slalu
berusaha membuat beliau bangga. Gue Cuma bisa berdoa, “ya ALLAH, ampuni semua
dosa-dosa kakekku. Ampuni beliau ya Allah, tempatkan beliau disisimu, ampuni
beliau seperti beliau memaafkan anak-anaknya yang tidak berbakti ,amin”